Sekian lama kita mempertahankan hubungan dengan jarak yang berbeda, kau seakan tak lagi sekuat yang dulu. Aku yang selalu menjadi wanita tegar untuk terus membimbingmu agar tidak memilih hati lain dan terus mempertahankan hubungan yang telah kita bina cukup lama ini.
Hari demi hari ku hitung satu per satu, selalu doa yang terkuak dalam hati untuk selalu mengharapkan sebuah mukjizat yang diberikan Tuhan untuk hubungan indah ini.
Semakin berusaha untuk menjadikian
hubungan ini seperti sedia kala, malah makin menjauhkan ku dari jangkauan mu
yang entah mungkin akan melepas ku dan menggantikan ku dengan wanita baru yang
kau incar saat ini.
Bukankah yang memulai hubungan ini
adalah kamu, kamu yang sekuat tenaga mencariku, menggoyahkan keyakinanku untuk bersedia
bersanding denganmu.. sekejap itu kah kau melupakan pengorbanan mu yang
terdahulu lalu mencampakkan ku seakan kau tak memiliki sebuah tanggungan?
Haruskah aku mengorbankan semua perasaan dan pikiran ini hanya untuk kamu yang sedang bersenang-senang dengan kesibukkanmu yang baru itu, mencari kekasih baru.
Tidak cukup kah aku yang berupaya menolak seribu pria hanya demi kamu yang jauh disana? Bukan mengharap imbalan, hanya menuntut perhatian dan kesetiaanmu terhadap aku, bahkan mungkin kita.
Tidak sepantasnya aku meneteskan air
mata hanya untuk mengemis cinta mu, aku tak ingin menjadi wanita yang haus akan
cinta lalu mu yang hampir membuatku selalu berangan-angan untuk terus menjaga
kisah ini.
Dan akupun menyerah, tak kuat ragaku untuk melawan ego mu yang besar itu. keyakinan yang harus ku pegang teguh adalah terus menjalani hidup yang indah ini tanpa harus tersiksa dengan cinta yang lalu.
"Terluka dalam hubungan itu pasti, tapi terluka dapat dipersempit dengan sebuah ketangguhan hati untuk menerima kenyataan pahit itu".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
dikomentar guys,,,,:}